Dimulai dari bangun pagi yang sangat segar, kemudian bersekutu dengan ALLAH dalam saat teduh, shower, breakfast, balas surat sahabat by inbox dnn memulai aktivitas rutin dengan spirit full.
Siang hari meski listrik untuk beberapa waktu lamanya padam, tugas tetap jalan dengan baik (heee manual jadinya), tapi itupun menyenangkanku, hitung2 melatih jemariku menulis huruf dengan begitu rapih dan indah dipandang mata (bukan sombong loo, kata banyak orang tulisanku bagus, apalagi tanda tangan ku sangat unik dan sulit ditiru heee)
Lepas segala pekerjaan rutinku, kulirik handphone abal2ku, sambil melihat sms2 yg belum aku baca.
Tau gak.... aku jadi teringat sebuah massage yg beberapa minggu membuatku trauma dan tidak ingin kubuka sampai aku mampu kuat karena masa itu adalah masa recovery tubuhku yg sedikit manja dengan rasa sakit dan kemudian menerima kata2 hujat dengan senyum tulus bahkan dengan jiwa yg besar kemudian mampu memaafkan si penulis sms tersebut.
Hmm ada bimbang ketika melihat sms tersebut, rasa takut dan penasaran saling beradu di hati... sampai akhirnya aku memutuskan... "harus baca dan terima nasib" qiqiqiqiqi
Akhirnya dengan keberanian meski was2 aku membukanya.... sontak aku kaget setelah baca isi sms tersebut.
Oooo rupanya sms yg buatku takut berminggu2 hingga trauma ternyata isinya cuma segitu tooo, uhhh kalau tahu dari kemaren2 kubuka, tak usah risau or gelisah bahkan takut.
Mau tahu isi sms itu??? "maaf ya ditujukan pada siapa isi berita itu?? aku tak mengenal anda" hehe aku jadi senyum2 sendiri.
Dibalik semua kejadian baca sms darimu, aku jadi memaknai 1 hal, jika ALLAH ku tak pernah meninggalkanku, DIA selalu memberi keajaiban2 kecil yg tidak aku sadari selalu ada di depan mataku, aku saja yg tidak peka melihat keajaiban itu hingga rasa takut menguasaiku, padahal aku selalu mengatakan "kuserahkan pada MU segala pergumulanku ya ALLAH" tapi apply dalam hidup selalu berbanding terbalik
Thx bgt GOD, keajaiban itu selalu datang tepat pada waktu MU.
"I LOVE U GOD"
Jakarta, 251110
Tidak ada komentar:
Posting Komentar