Minggu, 03 April 2011

A D A

Ada asa yg selalu menari di jiwa rapuh, yg selalu bersenandung mesra temani raga remuk, selalu menyertai langkah kaki goyah.....

Ada riak penantian semu, yg selalu menggetarkan sukma lara ini, yg selalu temani mimpi malam kelam, yg selalu menggelitik hidup.....

Ada resah berselimut rindu, yg selalu hadir di dada ini, yg selalu menggerogoti sum2 tulang keropos, yg selalu menggertak hidup......

Ada aku... yang setia merasakan segalanya, yg pasrah menanti masa, yg merunduk kesakitan....

Ada aku... yg pasrah tak bertenaga, yg hanya mampu melihat, yg hanya mampu merasa....

Ada aku.... yg tak berpengharapan!!!!!!



Jakarta cerah, 030211 IJ

LETIH.....




Beneran.... baru kali ini aku sangat letih.... mungkin tak kau kira raut wajah letihku begitu kusam, sampai2 aku sendiri tak mengenali raut wajahku dicermin buram kamarku. Tapi yaa sudahlah toh aku sendiri yg merasakannya, melihatnya, pun menilainya. Entah sampai berapa lama lagi ya wajah kusam dan suram ini bersemayam di diriku, capek tahu menghitung hari2nya. heheeee sambil tersenyum kecut aku berlalu dari cermin buram yang setia menemaniku dalam kamar pengap...

Berjalan menuju meja makan... hmmm rupanya bersih, tak ada hidangan secuilpun, wuahhh mana laper banget seharian bekerja, duhhh capek dehhh

Beneran.... baru kali ini jiwa dan ragu teramat sangat... sangat.... sangat..... l e t i h........

SEMOGA TIDAK TEPAR, heheee

JANGAN JADIKAN AKU SEBAGAI ISTRIMU, JIKA ...


Dengan Alasan Bosan, Kamu Berpaling Kepada Perempuan Lain.
Meski bosan mendengar suara dengkurmu, tapi melihatmu tertidur begitu pulas, aku tak tega. Wajah mantan yang terlihat begitu sempurnapun tak mampu mengalihkan pandanganku dari wajah lelahmu setelah bekerja seharian.

Kamu Enggan Mengganti Popok Ketika Anakmu Bangun Tengah Malam.
Sedangkan selama sembilan bulan aku harus selalu membawanya di perutku, membuat badanku pegal dan tak lagi bisa tidur sesukaku

Kamu Tidak Mau Berbagi Suka dan Sedih.
Meski begitu banyak teman yang siap menampung curhatku, aku hanya ingin berbagi denganmu. Aku bukan hanya teman tidurmu, aku juga bisa diajak berbicara sebagai seorang sahabat.

Kamu Langsung Mendengkur Setelah Kita Bercinta.
Aku menikmati kebersamaan denganmu, bersedia mendengar rayuan gombalmu yang lebih terdengar lucu daripada romantis.

Dengan Alasan Tidak Cocok, Kamu Berpaling Kepada Perempuan Lain.
Kita memang berbeda. Bukan persamaan yang menyatukan kita, tapi komitmen bersama.

Kamu Memilih Tamparan dan Pukulan Untuk Mengingatkanku.
Sedangkan aku tidak tuli, dan masih bisa mendengar kata-katamu yang lembut tapi berwibawa.

Kamu Tidak Segera Pulang dan Memilih Bertemu Dengan Teman-temanmu.
Sedangkan aku sudah begitu lelah dengan cucian dan setrikaan yang menumpuk. Aku bahkan tidak sempat untuk menyisir rambutku. Anak dan rumah bukan hanya kewajibanku, karena kamu menikahiku bukan untuk jadi pembantu tapi pendamping hidupmu.

Kamu Lebih Sering Berkutat Dengan Pekerjaanmu, Daripada Meluangkan Waktu Bersama Keluarga.
Aku memilihmu bukan karena kenyamanan dan segala fasilitas yang bisa kamu persembahkan untukku. Harta tidak lebih penting dari kebersamaan kita dan keluarga.

Kamu Malu Membawaku Ke Pesta Dan Memperkenalkanku Sebagai Istrimu.
Meski aku bangga karena kamu menikahiku, tapi takkan kubiarkan kata-katamu menyakitiku. Bagiku, pasangan bukan sebuah trofi apalagi pajangan, bukan hanya seseorang yang sedap dipandang mata tapi menyejukkan batin ketika dunia tak lagi ramah menyapa. Rupa adalah anugerah yang akan pudar terkikis waktu dan pada saat itu kamu akan tahu kalau pikiran dangkal telah menjerumuskanmu.

Kamu Berpikir Mencari Pengganti Ketika Tubuhku Tak Lagi Lansing.
Kamu ikut andil atas melarnya tubuhku, karena aku tidak lagi punya waktu untuk mengurusi diriku.Ssedangkan kamu selalu menyempatkan diri ketika teman-temanmu mengajakmu berpetualang.

Kamu Tidak Bisa Menerima Kekurangan dan Kelebihanku.
Seiring berjalannya waktu, kekuranganku akan tambah nyata dan kelebihanku mungkin akan mengikis kepercayaan dirimu. Kamu harus tahu, dengkuran dan perut buncitmu tak sedikitpun mengurangi rasa cintaku.

Jkt, 24.03.11 IJ

*Thx. Endang Proletar Saputra...


@SEBENARNYA@

Sebenarnya aku sepertimu, tak berlebih atau bisa jadi jauh lebih berkekurangan darimu.
Sebenarnya aku punya asa sepertimu, atau bisa jadi asaku jauh lebih sederhana darimu.
Sebenarnya aku tak setangguh yang kau kira atau bisa jadi jauh lebih lemah dari pesakitan lainnya.

Sebenarnya aku semakin lemah, tapi semangatku masih benderang.
Sebenarnya aku sisa menghitung waktu, tapi asaku belum lagi berwujud.
Sebenarnya aku semakin rentan, tapi sukma terus menopang ragaku

Sebenarnya aku mencintaimu...
Sebenarnya aku merindukanmu...
Sebenarnya aku ingin di sisimu saat ini......

Sebenarnya aku ingin membelai ragamu ketika lelap merayumu mesra
Sebenarnya aku ingin memelukmu ketika mimpi membawamu ke alam indahnya
Sebenarnya aku ingin mengusap keringat lelahmu sambil membisikkan kata "aku ada, selalu ada untukmu"

Sebenarnya ditiap desah nafasku ada pengharapan kecil tentangmu.
Sebenarnya ditiap lantun syairku ada ode tentangmu.
Sebenarnya ditiap mohon doaku ada namamu kutitip pada NYA.

Sebenar-benarnya....... aku akan mengatup dua bola mataku dan meninggalkanmu selamanya.... yaaaa selamanya.


Jakarta 050311 IJ

@INI RINDUKU@

Sepasang merpati, yang bercumbu.... saling merayu tak malu-malu,
Intim berpeluk mesra berdua.... membuat diri, cemburu menatapnya.

Andai kau dan aku dapat juga, terbang bebas di alam terbuka....
Pastilah dirimu kan ku bawa, ke tempat yang sepi.... menembus batas cakrawala,

Dimana tak satu juga, manusia di sana,
Agar dapat kita berdua, sepenuh jiwa raga,
Melepas rindu yang slalu... terpendam di dalam dasar sanubariku......
Di setiap kali engkau ku jumpa....

Ohhh Tuhan, tolonglah aku.....
Tuk ceritakan perasaanku yang dalam.....
Katakan padanya....
Bahwa diri ini, malu mengakatakan kata C.I.N.T.A.....


@Be my lovely love.....@

Jakarta, 14032011 IJ