Ini cerita ttg Ucok seorang anak laki-laki yg sangat nakal, padahal keluarganya sgt mengasihinya. Kebiasaan mengambil barang berharga orang lain menjadi hal yg paling sering dilakukannya.
Dikampungnya nun jauh di pelosok sana, semua warga sll diresahkan. Ayam, Kambing, atau apa sj hilang di desa itu, warga pasti menuding Ucok. Itu krn mmg dialah pelakunya. Sampai perhiasan ibunya hilang pun, Ucoklah pelakunya.
Suatu hari warga sdh geram dan mengadukan semua kekesalan mrk pd ibu Ucok. Saking kesel dan geramnya ibu Ucok dan merasa sdh tdk mampu mengatasi perbuatan anaknya, maka dgn berat hati Ibu Ucok menyerahkan anaknya tsb pd seorang pendeta di desanya agar dibina dan menjadi anak yg baik.
Hari-hari dlm kehidupan Ucok bersama sang pendeta, begitu mesra. Tiap hari pendeta mengajarkan Ucok dgn sabar. Suatu hari pendeta berkata pd Ucok. "Ucok, Tuhan itu ada dimana-mana, kamu harus camkan itu. DIA selalu melihat perbuatan kita dan mencatat semuanya, entah itu yang tersembunyi dalam gelap maupun yang tampak di pelupuk mata setiap orang." Kata pendeta dgn lembut.
Dasar Ucok yg ndablek.... Sambil ngupil tanpa menghiraukan kata2 pendeta, rupanya dia lebih tertarik melihat cawan yg ada. Pikirnya "wahh sepertinya cawan itu berharga juga."
Pak pendeta terus saja berbicara dgn sabar, namun terus juga si Ucok ngenyel tanpa menghiraukan pembicaraan pendeta.
Suatu hari, pendeta mengatakan hal yg sama yg tiap hari diajarkannya pd Ucok ttg keberadaan Tuhan, tapi dasar anak ndamblek dan ngeyel, tetap tak bereaksi positif. Sampai pada akhirnya pendeta kesel dan menghardik Ucok dgn pertanyaan, "Ucok.... Tuhan dimana??" Sontak Ucok kaget krn pendeta tdk pernah semarah itu pdnya meski dia sll ngeyel. Ucok berlari seketika sambil menangis dan menemui kakaknya. Kakak kaget melihat Ucok spt itu.... "kenapa kamu??" kt kakak.
"Pak pendeta bertanya pdku seolah aku telah mengambil sesuatu" kata Ucok masih menangis
Kakak "Apa katanya?"
Ucok "Dimana Tuhan itu!"
Kakak "Apa jawabmu?"
Ucok "Mana kutahu!!!"
Kakak "oo"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar