Heee aku mulai cerita ini dengan senyum sendiri mengingat kejadian lalu bersama ponakanku Sam, waktu itu kami lewat di depan GEDUNG KPK yang pas ada demo massa menuntut para koruptor di adili. Ketika itu aku dan Sam akan menjemput adikku yg masih berada d...i kantor di Menara Imperium dan tak bisa balik karena terjebak demo.Saat melintas di depan gedung KPK, aku mencolek Sam dan bilang, "dek, itu tuhhh yang namanya gedung KPK, tempatnya para koruptor di sidik, kalau kamu juga korupsi nantinya di tangkap dan sidik di tempat itu."Sam terheran heran tak menanggapi apa yang aku katakan padanya, dia justru malah tertarik dan keheranan melihat begitu banyaknya orang bergerombol di depan gedung KPK. Sambil melototi hiruk pikuk para demonstrans, keluar pertanyaan penasaran darinya, "kok banyak orang teriak teriak gitu tante, ada yang nyanyi sambil jingkrak di atas kopaja gitu!!!! Apa itu namanya demo???? Tar rusak tuh kopaja orang kalau mereka naikin atapnya sambil nyanyi dan jingkrak gitu. Kok sopirnya gak tegur tante??? Itu mahasiswa yaaa, ihhhh kayak orang gak sekolah yaaa." heeee sambil bertanya matanya tetap tertuju keluar jendela ke para demonstrans.Aku hanya senyum kecil (yang pasti Sam gak lihat senyumku saat itu), soalnya focus perhatiannya hanya pada para demonstrans..... Meski tak memandangku saat itu, aku jawab pertanyaannya yang bertubi tubi tadi. "Iya dek, itu demo anti korupsi, mereka ingin para koruptor di adili dan di hukum dengan hukuman maksimal. Mereka tidak semuanya mahasiswa, ada juga yang dari kalangan lain. Kalau mereka nyanyi sambil jingkrak di atas mobil kopaja itu, sebenarnya sangat berbahaya untuk keselamatan jiwanya dan pastinya pak sopir kopaja takutlah marahin mereka, soalnya mereka banyak sementara pak sopir cuma berdua dengan kerneknya. Kalau yang bicara pakai TOA, itu namanya berorasi." Sudah..... segitu jawabku padanya.Saat kendaraan kami berjalan lambat karena padatnya arus yang macet, Sam masih penasaran saja dengan demo yang sedang berlangsung. Banyak sekali pertanyaan yang dilontarkan karena penasarannya akan apa yang dijumpainya hari ini. Aku hanya senyam senyum mendengar tanpa menjawab (habis bingung yang mana yang mau di jawab lebih dulu, semua pertanyaan yang diajukan maunya langsung dijawab bersamaan) heee dasar anak kecil.... pikirku. Sejenak aku menepikan kendaraan agar Sam bisa melihat jelas pesta demo hari itu, wajahnya tidak berubah tetap penasaran habisssss hehehe.... Mungkin dalama benaknya ada rasa heran atau apalah yang jelas focus pandangannya hanya tertuju pada para pendemo..... Kujalankan lagi kendaraanku sambil berbalik arah menuju gedung dimana adikku menunggu dengan tidak sabar (itu aku tahu karena hp bunyi mulu tiap saat menanyakan aku sudah sampai di mana). Bagaimana tidak dia harus melanjutkan perjalanannya kembali ke tempat kerja di Medan hari itu juga. Akhirnya kami bisa bertemu juga dan kembali ke rumah. Dalam perjalanan menuju rumah, Sam masih sempat melirik ke arah pendemo di KPK. Tiba-tiba dia berbalik melihatku dengan mata yang agak sedikit disipitkan sambil berkata, "Kalau begitu.... aku bisa laporin mama dong ke KPK... ya gak tante???" Aku jadi ngakak mendengarnya. Kataku "Kenapa bisa begitu dek???" "Laaa kan kemarin aku titip uangku sama mama dan masih sisa Rp. 200.000,-, tapi mama bilang sudah habis. itu berarti mama korupsi uangku." Spontan aku dan adikku tertawa kegelian karena pernyataan Sam barusan. "Wahhhh jangan-jangan tante juga mau dilaporin neh ke KPK sama Sam, soalnya dulu kan Sam tanya sama tante "kok uang belanja cepat amat habis??? Tante korupsi yaaa."" kataku di tengah canda tawa kami. "Duhhhh parah nehhh anakku. hehehe" Sam jadi bingung dengan tawa kami, "Tapi bener looo mama tuh korupsi uangku Rp. 200.000,- kemaren. Atau apa aku bawa ke pengadilan saja biar diputuskan sama hakim kasusnya?? Tapi bapak saja yang jadi hakimnya. Bisa gak tuh tante" tanya Sam masih dengan wajah heran. "Heheehe... kalau mama di hukum sama hakim (bapak Sam) atau KPK, terus dimasukin dalam penjara, Sam mau gak???" Tanyaku serius.... "Hmmmm... gaklah, aku cuma mau lapor biar uangku dikembalikan dan mama gak korupsi lagi." begitu jawab Sam, kini dengan wajah yang sedikit memelas. "Sam.... uang yang kamu titip sama mama kan sudah dipakai beli HP untuk kamu, itupun tante tambahin biar cukup uangnya." kataku sambil memegang kepalanya... "Bukan mama tidak ingin menjelaskan ke Sam, uang yang kemarin itu dipergunakan untuk apa, tapi mungkin mama lagi capek dan malas untuk menjelaskannya saat itu. So kamu tidak boleh berburuk sangka, okkkkk" ku jelaskan padanya sambil senyum simpul. Akhirnya tiba juga kami di rumah...... Ahhhh rupanya melewati gedung yang disakralkan isinya (GEDUNG KPK) membuat cerita menarik dalam perjalanan hari ini... Pengalaman yang pastinya tidak akan aku lupakan sepanjang sejarah hidupku.... "SAM..... anakku, kamu terlalu polos sayang... hehehe I love u so much"
Jakarta, 02032011 IJ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar